Alumni STIKes Madani Yogyakarta angkatan 2010
MENGENAL PENYEBAB VERTIGO
Vertigo atau kehilangan keseimbangan akan sangat mengganggu aktivitas walaupun tidak menimbulkan rasa sakit pada organ tubuh lainnya. Ketika kambuh, penderita vertigo akan mengalami kesulitan berdiri dan bergerak karena merasa sakit kepala luar biasa hingga dunia tampak berputar, bahkan kerap kali disertai dengan rasa mual dan muntah.
Menurut peneliti masalah vertigo, dr. Entjep Hadjar, Sp. THT, penyebab vertigo dapat berasal dari gangguan syaraf, penyakit dalam atau masalah seputar THT (telinga, hidung dan tenggorokan).
Beberapa faktor yang menyebabkan vertigo antara lain karena serangan migren, radang pada leher, mabuk kendaraan, infeksi bakteri pada alat pendengaran dan kekurangan asupan oksigen ke otak.
Kelainan pada telinga juga sering menjadi penyebab. Termasuk pula kelainan pengelihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba, gangguan di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak, maupun di dalam otaknya sendiri.
Penelitian yang dilakukan Entjep menunjukkan, sebagian besar pengidap vertigo mengalami gangguan pada ruang otak yang mengatur keseimbangan. Dari sebanyak 781 penderita vertigo yang pernah diteliti, 219 orang (28,3 persen) di antaranya mengalami penyakit batuan kecil (debris) pada alat keseimbangannya.
"Dari data penelitian saya lima tahun lalu menunjukkan, penyakit debris pada ruang otak yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia atau yang disebut dengan vertigo debris menjadi penyebab utama vertigo," paparnya saat acara Seminar Vertigo "Re-Balance Your Life" di RS Asri, Jakarta, Rabu (26/10/2011).
Vertigo debris terjadi karena terdapat gangguan debris pada ruang berbentuk setengah lingkaran yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Hal tersebut dikarenakan sensor keseimbangan memiliki berat jenis yang lebih besar dari cairan endolymph.
Menurut Entjep, alat keseimbangan manusia bersifat dinamis sehingga sangat mudah terangsang oleh gerakan putaran kepala. Bila terdapat debris (batuan kecil) pada alat keseimbangan, maka cairan endolymph akan mengalami gaya dorong yang lebih besar dari yang seharusnya, dan merangsang alat keseimbangan.
Kondisi ini biasa disebut dengan vertigo posisi atau dalam istilah kedokteran disebut dengan BPPV (Benign Paroxysmal Position Vertigo) atau vertigo paroksimal jinak.
Entjep menuturkan, dahulu, solusi untuk mengatasi pasien vertigo BPPV dilakukan dengan operasi pengeluaran batu endapan. Namun, justru sering terjadi kegagalan karena batuan tersebut berada pada tulang temporal (terkeras) pada manusia.
"Tapi sekarang telah ditemukan cara non bedah yang lebih praktis yakni dengan vibrator," katanya.
Vibrator tersebut nantinya akan menghancurkan debris (batuan kecil), dengan menempelkannya pada kepala penderita. Selain menghancurkan debris, vibrator juga digunakan untuk melepaskan debris yang sudah terlanjur melekat.
"Pengobatan vertigo debris ini sangat praktis, aman dan dapat hilang dalam beberapa menit, dan tanpa obat. Pengobatannya disebut dengan Canalith Repositioning Therapy (CRT), disertai dengan vibrasi, yang berfungsi mengurangi rasa pusing," katanya.
Terapi dianjurkan dilakukan 2 (dua) kali seminggu, walau pada kenyataannya, banyak pasien sudah merasa sembuh dengan hanya dua kali terapi.
sumber: http://health.kompas.com
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
GEJALA DAN PENYEBAB VERTIGO
GEJALA DAN PENYEBAB VERTIGO
Vertigo adalah penyakit dengan gangguan keseimbangan yang ditandai dengan: perasaan berputar, dunia serasa gergoyang, benda sekeliling berputar, rasa mau jatuh bahkan adakalanya jatuh beneran, disertai dengan mual, muntah, keringat dingin.
Merasa lebih baik jika berbaring, tapi vertigo terus berlanjut meski tidak bergerak sama sekali, kadang merasa enak bila tutup mata dan vertigo berulang saat mata dibuka.
Sementara penyebab vertigo kata Dr Indriani di antaranya adalah peradangan pada urat syaraf, radang telinga, atau adanya penyumbatan salah satu pembuluh darah ke otak, juga mungkin karena kelainan pada mata. Selain penyebab dari segi fisik ini, ada lagi beberapa faktor penyebab munculnya vertigo. "Bisa juga karena pola hidup yang tak teratur, seperti kurang tidur. Terlalu memikirkan suatu masalah hingga stres. Atau bisa juga karena makanan," kata Dr.Indriani
Karena kompleksnya penyebab penyakit ini hampir tidak mungkin untuk mengobati vertigo secara langsung. "Biasanya dokter akan mencari penyebabnya melalui sejumlah pemeriksaan secara menyeluruh. Jika ditemukan penyebabnya, misalnya karena radang telinga. Maka radang tersebutlah yang akan ditangani terlebih dahulu," ujarnya.
Sayangnya tak sedikit orang yang salah kaprah menganggap vertigo sebagai sakit kepala biasa. "Penggunaan obat-obatan yang mengandung parasetamol tidak bisa mengobati. Efek dari obat-obatan ini hanya akan meredakan nyeri yang ditimbulkannya saja."
Jadi yang paling tepat adalah menemui dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Jika tidak, penyakit ini akan terus menahun dan tentunya akan mengganggu kegiatan si penderita. Bisa dikatakan penyakit ini adalah penyakit khas orang sibuk dan banyak pikiran. Sementara orang malah mengatakan bahwa penyakit ini sangat mungkin disebabkan juga oleh penggunaan barang-barang elektronik berkadar radiasi tinggi. Misalnya saja handphone dan komputer. "Sebenarnya apapun namanya kalau terlalau banyak pasti jadi tidak baik. Demikian pula penggunaan barang-barang elektronik seperti itu. Maka yang paling penting adalah menjaga kesehatan dan tidak berpikir terlalu memaksakan," tandas Dr Indriani. (Hapsah Maharani)
1 comments:
saya penderita vertigo (pusing yang memutar balikkan dunia dan isinya), sudah sekitar 5 tahun saya menderitanya dan dalam 2 bulan ini september dan oktober pusing tidak sembuh2..... bagaimana solusinya dok...
Post a Comment