Dwi Kamsito

Wednesday, June 24, 2015

DWI KAMSITO

"Kenalkan name ane Arifuddin. Tapi’ biar akrab ente panggel jak ane Gomezz”.  Kataku seraya mengulurkan tangan ke arahnya. Kemudian dengan gayanya yang khas rada-rada cool dia menjabat tanganku kemudian berkata Kenalkan gak name ane Dwi Kamsito. Panggil jak Dwi
 
(Foto: Dok.Pribadi)
Dwi…… Tahun 2001 kita berkenalan di kamar Al-Furqon pondok pesantren Darussalam Sengkubang. Jelas sekali dalam ingatanku waktu itu kamu menggunakan baju kaos oblong celana kain berwarna hitam yang biasa kamu pakai masuk sekolah formal.

Dari awal perkenalan kita aku sudah tau bahwa kamu itu anaknya pendiam, tidak suka rusuh dan tidak neko-neko seperti aku dan temanmu yang lainnya. Bahkan, semenjak kelulusan kita dari Ponpes kamu tetap saja dengan gayamu yang pendiam dan cool abis.

Banyak hal-hal yang seru, canda, tawa, suka dan duka kita hadapi bersama. Makan, tidur, belajar, mejengin adik kelas, pramuka dan lain sebagainya kita lalui bersama. Bahkan pernah kita dibotak bersama karena melakukan kesalahan semasa mondok. 


 
Ini KITA para panitia PerJuSaMi. (Foto: Dok.Pribadi)


Dulu…… semasa itu kamilah aktor yang selalu terdepan dalam segala kegiatan. Kamu ingat, Dwi? Kamu adalah pengikut yang sangat setia ikut memantau gerak-gerik dan hanya meramaikan saja. Dwi yang aku kenal tidak suka sebagai aktor yang nampak di panggung. Dia hanya menurut mana enak dan ramenya saja.


Teringat lagi ketika aku bilang mau lanjut kuliah di jogja kamu juga sibuk mengantar keberangkatanku, sibuk bertanya kabar sambil webcame-an via Yahoo! Messenger, sibuk bertanya bagaimana asiknya kota Jogja dan sibuk bertanya lokasi foto ini di mana, ini di mana seraya berkata kelak aku akan menyusul ke Jogja untuk jalan-jalan…. 

Ahhh, Jika semua kutuliskan tentang pergaulan kita seama 14 tahun ini mungkin bisa jadi sebuah buku. Buku sejarah pertemanan seperti Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara dan sebagainya…..

Hari ini Selasa, 23 Juni 2015/ 6 Ramadhan 1436 H pada pukul 03:54 WIB aku mendapatkan BBM dari Yudi isinya singkat sekali kawan “mez, Dwi meninggal” tulisnya. 

Tau bagaimana perasaanku saat menerima BBM dari Yudi? Ahhh rasanya campur aduk antara rasa tidak percaya dan  rasa percaya. Tidak percaya karena rasanya baru saja kita sempat bercengkrama di rumahmu saat kami menjengukmu terbaring di kamarmu…… Timbul juga rasa percaya karena aku tahu penyakit yang kamu derita itu termasuk penyakit kategori berat kawan…..

Dwi…… Kamu pasti tau siapa orang yang pertama aku hubungi untuk memastikan kebenaran berita ini. Yaaaa….. Tebakanmu benar kawan pastilah aku menghubungi Budiyono teman karib kita. Setelah kutelfon Budi menanyakan posisinya sekarang dia menjawab sedang berada di rumah Perum Dua. Ketika kuberitahu Budi tentang kabar akan kamu Wie, Budi juga kaget dan tidak percaya. Pikirku sangat tepat sekali memberitahu budi agar segera mengecek kebenaran berita ini untuk segera meluncur ke rumahmu. 

Dwi……. Tahu apa balasan bbm Budi? Ahhh rasanya renyuh sekali kawan. Budi bilang berita itu benar adanya. Jenazahmu sudah tiba dirumah sepulang dari RS. 

Dwi……. Maafkan aku tidak ada menjengukmu minggu ini. Dwi…… hanya sebatas inilah kemampuanku dan kawan-kawan untuk membantumu untuk sembuh. Hanya sebatas inilah perjuangan kami menyemangatimu saat dirawat di RS. Hanya sebatas inilah yang kami mampu berikan kepadamu kawan…….

Hari ini, izinkanlah kami para sahabatmu sebagai penyangga badanmu saat menadikan jenazahmu kawan….  Biarkan kami membantu bapak itu menggosok2 badanmu, tanganmu, telingamu, hidungmu, mulutmu dan seluruh anggota badanmu. Karena kami tak ingin melihatmu dalam keadaan kotor dan tidak suci untuk terakhir kalinya…….

Dwi..... Sebentar lagi lebaran. Kamu pasti ingat, kamu selalu berdiam diri sambil memperhatikan pakaian yang layak dan bagus  di sebuah toko pakaian. Kamu layaknya bosku hanya menunjuk baju atau celana yang kamu inginkan. Akulah algojomu yang terdepan menawar harga, yang banyak mulut kepada penjual seakan-akan akulah yang akan memakai baju atau celana itu…. Aku menunggu panggilanmu untuk mengajakku ke toko itu lagi untuk tahun ini. Tapi, kamu sudah pergi untuk selamanya meninggalkan dunia ini...... 

Tidak ada lagi orang yang sibuk sms atau menelfonku mengajak ke pusat perbelanjaan pakaian menjelang lebaran. 

Berkurang satu personil group  TOEFL…. Berkurang satu teman setia ngopi di warkop. Berkurang satu teman yang yang selalu mengikuti tindak-tanduk kami setiap aktivitas….
Kumpul bareng di rumah Aisyah tahun 2013 (Foto: Dok.Pribadi)


Santai bareng di pondok Gravitasi Segedong (Foto: Dok.Pribadi)

Lebaran 2014 kita kumpul-kumpul di rumah Adi. (Foto: Dok.Pribadi)

Hari ini biarlah jari ini menari dia tas keyboard untuk menuliskan gundah gulana yang aku rasakan sekarang…. Ahhhh, rasanya air mata ini tak mapu lagi aku bendung lagi kawan. Biarlah dia mengalir hanya untuk hari ini.  Aku berjanji hanya sedikit tulisan ini saja yang kutulis akan tentangmu. Aku berjanji tidak akan menangis atau bersedih lagi kawan untuk hari-hari selanjutnya. 

Aku sudah ikhlas untuk melepas kepergianmu, DwiKamsito…..


Pontianak, 23 Juni 2015 / 06 Ramadhan 1436 H

Tertanda, sahabatmu:

Perjuangan Ikut Turun Tangan Pilpres 2014

Monday, July 7, 2014
Asslamualaikum warahmatulahi wabarakaatuh.....

Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk kembali berselancar lewat tulisan blog, setelah berbulan-bulan tidak pernah menyentuh blog ini. Usang. Saking lama gak pernah dikunjungi, pas login ada sarang laba-laba broh! Hehehehehh

Beberapa hari yang lalu di Indonesia sedang gencar-gencarnya kampanye capres/cawapres antara pasangan dengan no urut 1 PRABOWO SUBIANTO/HATTA RAJASA dengan pasangan no urut 2 JOKO WIDODO/JUSUF KALLA.

Iya memang sedikit telat saya membuat tulisan ini karena sekarang sudah memasuki minggu tenang / hari tenang menjelang hari-H 9 Juli 2014. Akan tetapi entah kenapa jiwa dan fikiran ini tidak tenang karena sampai saat ini masih banyak orang-orang yang tidak mengerti akan 'Minggu Tenang / Hari Tenang'. Masih banyak atribut-atribut kampanye yang masih bertempelan di tepi jalan, trotoar, pohon, media tv, internet dan sebagainya. Berikut ini adalah foto saya ambil pada tanggal 6/7/14.

Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di perempatan Kota Gede Yogyakarta 6/7/14 pukul 14:30 WIB



Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di perempatan Kota Gede Yogyakarta 6/7/14 pukul 14:30 WIB



Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di daerah Umbulhardjo Yogyakarta 6/7/14 pukul 14:40 WIB


Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di daerah Taman Siswa Yogyakarta 6/7/14 pukul 15:00 WIB


Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di daerah Taman Siswa Yogyakarta 6/7/14 pukul 15:00 WIB


Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di daerah Banguntapan Yogyakarta 6/7/14 pukul 15:30 WIB


Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di daerah Banguntapan Yogyakarta 6/7/14 pukul 15:30 WIB


Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di daerah Banguntapan Yogyakarta 6/7/14 pukul 15:40 WIB


Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di daerah Banguntapan Yogyakarta 6/7/14 pukul 15:40 WIB


Atribut kampanye pilpres yang masih bertebaran di daerah Banguntapan Yogyakarta 6/7/14 pukul 15:40 WIB
 Dari hasil foto di atas menunjukkan bahwa ada kelengahan dan keterlambatan bagi tim sukses atau Satpol PP untuk bergerak membersihkan atribut-atribut kampanye.


Kemudian beberapa hari yang lalu kita juga dikejutkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab mengatakan bahwa foto-foto yang beredar di media yang menunjukkan keramaian konser yang diadakan oleh simpatisan, tim sukses Jokowi/JK di stadion Gelora Bung Karno adalah rekayasa photosop. Ahhh, inilah jeleknya pihak yang tidak bertanggungjawab yang memberikan tuduhan palsu. Selanjutnya, sampai detik ini ada juga pihak yang selalu mengungkit-ngungkit masalah kasus HAM oleh Prabowo dsb........

Sudahlah, cukupkan saja saling menghujat. Tidak ada manfaatnya. Toh salahdua di antara mereka akan menjadi pemimpin di negeri ini.

Mengutip perkataan dari bang Ahmad Fuadi (penulis buku Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, Rantau 1 Muara dan 131 Pintu Cahaya Dari Timur) lewat akun twitternya mengatakan "Apakah gara2 kampanye jd makin banyak org yg saling hujat & cerca. Bahkan spt kecanduan. Rileks. Tujuan kita sama2 Indonesia yg lbh baik".


Dari perkataan beliau dapat ditarik kesimpulan bahwa beliau juga merasakan resah menyaksikan pendukung ke-2 calon pemimpin Indonesia periode 2014-2019 yang saling hujat-menghujat baik lewat dunia maya ataupun nyata.

Selanjutnya bang Ahmad Fuadi juga berkata: "Buka hati buka pikiran. jgn mencerca. Semoga tangan kita dituntunNya tgl 9 Juli. Mungkin bukan yg kita inginkan, tp yg kita perlukan".


Mari kita buka pemikiran kita, sungguh tiada gunanya kita saling menghujat. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya agar warga tidak banyak yang golput, tidak ada kecurangan ketika perhitungan suara, tidak ada kata lalai dalam memantau pilpres 2014.......
Gunakan hak politik yang ada pada diri kita. Kita pilih calon pemimpin yang benar-benar sesuai keinginan kita tanpa ada rasa dibawah ancaman, atau politik uang serangan fajar.....


Saya mengutip kata-kata dalam sebuah buku karya bang Pandji Pragiwaksono (komika professional, penulis buku Nasional.Is.Me, Merdeka Dalam Bercanda dan Berani Mengubah) yang berjudul Berani Mengubah, tertulis "Di tangan yang salah, arah Indonesia ini bisa diputarbalikkan".
Selanjutnya bang Pandji juga menuliskan "Ketidakpedulian kita membawa korban. Korbannya adalah diri kita sendiri, rakyat Indonesia". 

Dari kata-kata ini dapat disimpulkan bahwa kita harus bisa menilai para calon pemimpin yang ada sebelum benar-benar menjatuhkan pilihan dan kita harus peduli dengan menekan/meminimalisir angka golput serta ikut serta mengawasi proses jalannya pemilihan presiden/wakil presiden sampai tahap perhitungan suara. pastikan tidak ada kecurangan di dalamnya.

AKSI PERUBAHAN
  1. Mulai ikuti berita politik, jangan hanya satu sumber. Baca dari beberapa dan simpulkan.
  2. Bawa wawasan politikmu ke dalam lingkungan terdekatmu. Diskusikan, dengarkan, simpulkan.
  3. Miliki opini politik. Be opinionated. Memiliki opini adalah awal yang penting untuk kesadaran berpolitik
  4. Gunakan kekuatan politikmu. Ikut sertalah dalam pemilu atas dasar keyakinan, bukan sekedar ikut-ikutan, golput ataupun tidak. Kekuatan politik juga bisa dari menggunakan hak bersuara dan berpendapat. pastikan mereka tahu kalau kita paham.
"Sekarang adalah waktunya Anda menjalankan apa yang sudah Anda baca. Ini bukanlah sesuatu yang mudah, saya tahu". ~Pandji Pragiwaksono~

Ya, benar sekali apa yang telah dituliskan oleh bang Pandji. Selanjutnya saya mulai ikut gerakan 'Turun Tangan' untuk melaksanakan 'Aksi Perubahan' dengan cara menjadi fasilitator teman-teman asrama yang jumlahnya ratusan tidak tahu bagaimana caranya untuk bisa ikut mencoblos pada tanggal 9 Juli. Melalui media sosial saya dan Khoiruzzaman mencari sumber informasi bagaimana caranya agar bisa mendapatkan kertas A5. Setelah mendapatkan informasi alamat KPU Bantul, kami segera BERAKSI mengumpulkan KTP teman-teman. Alhamdulillah ada beberapa rekan kami yang juga mau ikut turun tangan Novita Nabilla dan Sari Novianti untuk menjadi fasilitator.

Beberapa kumpulan KTP milik mahasiswa penghuni asrama SMY yang berdominisil luar Jogja untuk dibawa ke KPU Bantul 29/6/14

Bersama teman saya (Azzam) menuju KPU Bantul untuk mendaftarkan teman-teman yang berdominisil luar Jogja 29/6/14





Suasana di luar ruangan KPU Bantul (29/6/14) beberapa orang terlihat sibuk mengisi formulir pendaftaran guna mendapatkan hak pilih presiden/wakil presiden 9 Juli mendatang.






Suasana di ruang tunggu KPU Bantul (29/6/14)  beberapa orang sabar menunggu giliran antrian untuk mendapatkan kertas A5


Petugas KPU Bantul Mas Arif (kiri) memcarikan contoh lembar kertas suara yang berisi visi misi capres/cawapres dan lembaran contoh pencoblosan suara yang sah dan tidak sah kepada Azzam (kanan) 29/6/14 untuk disosialisasikan dengan khalayak ramai


Tumpukan kardus berisikan kertas suara di KPU Bantul 29/6/14 yang sudah siap didistribusikan ke TPS wilayah Bantul


Tumpukan kertas A5 milik Mahasiwa asrama SMY yang dikeluarkan oleh KPU Bantul (30/6/14) sebagai tiket mencoblos 9 Juli mendatang


Selanjutnya, setelah melewati masa kampanye yang "PANAS" tiba masanya memasuki hari tenang. Dihari tenang ini tetap saja ada yang masih menjelek-jelekkan lawan pasang yang dijagokan. ALANGKAH LUCUNYA OKNUM INI. Langkah seharusnya kita kerjakan adalah KAWAL PEMILU. PANTAU, AMATI prosesnya. Jangan sampai ada yang golput, kecurangan dalam proses perhitungan suara serta serangan fajar yang kerap melanda masyarakat Indonesia.

Lewat akun twitter @turuntangan memberikan arahan langkah-langkah untuk bergabung menjadi relawan dan saya berkesempatan untuk turut bergabung mendaftar menjadi relawan #KawalPemilu

Langkah 1. Daftar menjadi relawan #KawalPilpres


Langkah 2. Membuka email isinya penjelasan HAK dan KEWAJIBAN sebagai relawan #KawalPilpres

Langkah 3. Membuka email isinya penjelasan bersiap mengawal pemilu #KawalPilpres

Langkah 4. Membuka email yang isinya link video yang menjelaskan langkah-langkah yang harus dikerjakan #KawalPilpres


Langkah 5. Membuka email yang isinya ID CARD sebagai relawan #KawalPilpres


Yaaahh, seharusnya inilah contoh yang harus dikerjakan! Meminimalisir angka golput serta mensosialisasikan bagaimana langkah-langkah selanjutnya bagi mereka yang belum terdaftar namanya di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka yang namanya belum masuk ke DPT otomatis mereka masuk ke Daftar Pemilih Khusus (DPK). Sekali lagi saya mengajak Anda langkah seharusnya kita kerjakan adalah KAWAL PEMILU. PANTAU, AMATI PROSESNYA. Jangan sampai ada yang golput, kecurangan dalam proses perhitungan suara serta serangan fajar yang kerap melanda masyarakat Indonesia. 

Saya mengerjakan ini karena merasa PEDULI dan harus TURUN TANGAN. Inilah yang seharusnya kita kerjakan, bukan mencercah, menjatuhkan, menjelek-jelekkan capres/cawapres dengan kampanye HITAM dan NEGATIF..........

Wasslamualaikum warahmatulahi wabarakaatuh.....


Salam hangat selalu......
Yogyakarta, 7 Juli 2014

Arifuddin | Gomezz Mezz

Berita Presentasi Asuhan Keperawatan Di RSJ Soerojo Magelang

Friday, February 14, 2014
PRESENTASI KASUS SEMESTER VII LANCAR JAYA

Magelang, 4 Februari 2014

Menindaklanjuti interuksi Kepala Bidang Keperawatan dari pihak Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr. Soerojo magelang,  agar praktikan Mahasiswa Keperawatan Semester VII Stikes Madani Yogyakarta melakukan presentasi kasus sebagai wujud laporan akhir stase Keperawatan Jiwa. Presentasi kasus tersebut dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 Februari 2014 pada pukul 11.00 WIB di ruang diklat utama ujar Pak Edi.

Menjelang hari-H, ketua kelas Iqbal Sadjali Jayusman telah mengumpulkan beberapa Mahasiswa Keperawatan Semester VII serta memberikan ultimatum agar mempersiapkan diri  dari segala aspek seperti persiapan moderator, presentator, operator, makalah, konsumsi serta peralatan untuk sebagai dokumentasi menjelang presentasi kasus yang menegangkan ini. 


 Persiapan pre presentasi

“Persiapan kita cukup lumayan matang, ini bukan presentasi kasus yang pertama tapi yang ke 7 kalinya. Kita juga akan berusaha menampilkan yang terbaik demi menjaga nama baik almamater walaupun tidak ada dosen pembimbing akademik yang akan hadir nanti dikarenakan berhalangan” demikian ucapan dari Khoiruzzaman selaku ketua pelaksana prsenetasi kasus yang merangkap sebagai operator disela-sela percakapan dengan rekan-rekannya.

Tepat pada pukul 11.00 WIB sebagai moderator yang mengendalikan jalannya acara presentasi kasus dipercayakan kepada Dihan Fauqi, Khoiruzzaman sebagai operator, Yusuf praba rahman, Grandis Habiburrohman sebagai presentator, Syaharuddin sebagai notulen, Sadam Sopiansah, Fahmi Khoirudin, Solahudin sebagai nara sumber dan Arifuddin sebagai dokumentasi kegiatan. 


 Presentasi pertama oleh Yusuf Praba Rahman



 Presentasi ke-2 oleh Grandis Habiburrohman

“Asuhan keperawatan pada Tn.S dengan diagnosa medis F.20.3 (Skizofrenia tak terinci) di ruang Harjuna (P 11) RSJ Prof. Dr. Seorojo Magelang” begitulah tulisan judul asuhan keperawatan yang ditampilkan di slide. Dalam asuhan keperawatan yang telah dipresentasikan terdapat beberapa diagnosa diantaranya Resiko Prilaku Kekerasan dan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi.

Julijanto, S.Kep selaku CI pembimbing lahan bangsal Puntadewa (P 1) mengatakan “melihat presentasi kasus dan asuhan keperawatan yang sudah dilaksanakan secara keseluruhan mendapatkan nilai baik. Sebagai masukan untuk ke depannya agar alamat pasien tidak usah terlalu detail mengingat privasi pasien yang harus tetap terjaga serta kedepannya lebih mendalam lagi dalam proses pengkajian asuhan keperawatan agar bisa menemukan masalah-masalah yang ada pada pasien serta melakukan implementasi yang sesuai dengan keadaan pasien” ujar beliau. 


 Evaluasi dari Pak Julijanto, S.Kep

 Bambang Pratikno, S.Kep., M.Kes perwakilan undangan dari pihak diklat RSJ juga ikut hadir dalam presentasi kasus ini juga mengungkapkan “presentasi kasus ini secara keseluruhan sudah bagus, beliau juga manambahkan masukan untuk mederator, presentator, notulen, operator perlu ditingkatkan lagi. Untuk kedepannya agar lebih perdalami pengetahuan tentang keperawatan jiwa agar teori yang sudah didapatkan bisa diaplikasikan dengan baik dan benar ketika dilapangan” ungkap beliau yang juga selaku dosen Keperawatan Dewasa III (Keperawatan Jiwa) di STIKes Madani Yogyakarta.

 Evaluasi dari Pak Bambang Pratikno, S.Kep., M.Kes

Melalui akun twitter resmi @HimikaSMY yang dikelola oleh admin juga memberikan kicauan live twitt terkait jalannya presentasi kasus. Melalui jejaringan sosial media beberapa mahasiswa juga mempublish kata-kata memuaskan akan jalannya presentasi kasus, mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan di lapangan serta merasa senang bisa pratik di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo magelang.

Presentasi kasus yang berdurasi 70 menit ini diakhiri dengan mencicipi konsumsi yang telah dibagikan oleh panitia serta foto bersama.

Penulis : Arifuddin | @gomeeezzz | Mahasiswa Keperawatan Semester VII (Angkatan II) STIKes Madani Yogyakarta

By: Arifuddin, S.Kep
Alumni STIKes Madani Yogyakarta angkatan 2010

Hal Yang Tidak Boleh Dikatakan Lewat Sms

Tuesday, January 8, 2013
Yogyakarta, 9 Januari 2013



Lima Hal yang Tidak Boleh Dikatakan Lewat SMS

Apakah pesan singkat membuat kita lebih jujur? Atau memang ada hal yang lebih mudah jika dikatakan lewat SMS (atau BBM dan WhatsApp)? Para peneliti di University of Michigan berkata bahwa kita menjadi lebih terbuka terhadap informasi yang sensitif melalui pesan teks. 



Meski demikian, ada lima hal yang tidak boleh diungkapkan lewat pesan teks. Selamanya.

Tips Pacar Yang Cemburui Sahabat



Bila Pacar Cemburui Sahabat

"Kenapa dia sering banget sih BBM-an sama kamu? Coba, lihat ini, kemarin sore kan kamu nggak balas BBM aku, tapi ternyata kamu BBM-an sama dia. Kamu lebih pilih dia daripada aku?"

Percintaan dan persahabatan berada di dua dunia yang berbeda. Mereka saling berhubungan, bergantung, dan membutuhkan. Tapi tidak seharusnya saling mengganggu, menyakiti, dan bahkan menghancurkan. 

Ciri Pria Yang Tepat Buat Anda



10 Ciri Si Dia Memang Pria yang Tepat Buat Anda

TRIBUNNEWS.COM - Pacaran bertahun-tahun tidak akan menjamin bahwa dia adalah pria yang tepat untuk Anda. Ada pasangan yang hanya butuh waktu 6 bulan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, tetapi ada juga yang perlu waktu bertahun-tahun sampai ke pernikahan. Itu pun ada juga yang akhirnya bubaran. Lalu, bagaimana cara mengetahui bahwa ia memang pria yang tepat? Berikut pedoman yang bisa Anda jadikan tolak ukur apakah dia memang Mr Right. (*/sripo/StyleCaster )


Tips Menarik Hati Sang Mantan

Yogyakarta, 9 Januari 2013



Putusnya sebuah hubungan akan terasa menyakitkan salah satu pihak apabila masih terbesit rasa ingin memiliki. Meski keputusan telah disepakati antar kedua pihak, tak menjadi pertanda bahwa keduanya rela meninggalkan hubungan yang telah terjalin.

Namun, jika memang perasaan sayang Anda lebih besar dan yakin dirinya yang terbaik untuk Anda, tak ada salahnya mencoba beberapa tips di bawah ini.


 

Arifuddin, S.Kep Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger