Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh...
Pukul 00:33 WIB, terjaga.......
Yahh dari pada tidak ada kegiatan ngeblog aja deh. Bingung mau posting apa yaa, **sibuk, capek, males mikir! mendingan posting Essay hasil karya temen akrab Novita Nabilla. Katanya sih ini adalah Essay, tapi kok lebih mirip ama artikel ya?? Karena aku juga kurang faham dengan Essay yang baik dan benar itu seperti apa hohohoh :) Mungkin para pembaca sekalian bisa memberikan penilaian. Ya sudah kayaknya tidak perlu dibahas ini Essay atau Artikel yang penting isinya keren hehehe :)
Dipostingan kali ini membahas mengenai pentingnya sex education pada anak. Selamat membaca dan berselancar di dunia maya....
PENTINGNYA
SEX EDUCATION PADA ANAK
Jika membicarakan tentang
sex, banyak yang berfikiran ini adalah pembahasan yang di anggap tabu, apalagi
jika ditambah kata education menjadi “sex education” kesannya malah mengajarkan
tentang hubungan sex, sex education bukanlah pelajaran yang mendidik tentang hubungan
sexsualitas, tetapi lebih kepada pendidikan sistem reproduksi remaja, karena
anak yang baru menginjak dewasa sangat penting jika di berikan sex education
agar mereka mengetahui pentingnya kesehatan reproduksi pada dirinya, banyak
orang tua yang beranggapan sex education tidak seharusnya diberikan kepada
remaja karena di anggap tabu, dan si anak akan menghayal tentang sex, karena
terkesan vulgar. sebenarnya banyak yang salah mengartikan tentang ini,
pelajaran mengenai sex sangat penting diberikan, sex dapat di artikan secara
luas yaitu segala hal yang mencakup tentang organ reproduksi, jadi sex
education yaitu pembelajaran mengenai organ-organ reproduksi, anak harus
mengetahui kapan mereka di katakan remaja?, kapan masa pubertas?, apa itu masa
pubertas?, dan apa dampak jika tidak menjaga organ reproduksinya dengan baik.
Dalam memberikan pendidikan
sex pada remaja juga harus sesuai dengan tingkatan usianya, agar anak paham dan
tidak salah mengartikan kata perkata yang di jelaskan sehingga mudah dipahami
oleh anak dan tergantung substansi sex education itu sendiri, contohnya anak SD
mungkin dimulai dengan memberikan pengertian kepada mereka perbedaan terhadap
lawan jenis antara laki-laki dan perempuan, siapa laki-laki? siapa perempuan?,
kemudian untuk tingkatan SMP bisa mengenai tentang masa pubertas dan personal
hygiene untuk menunjang keberesihan organ reproduksinya, karena pada tingkatan
SMP adalah awal-awalnya masa pubertas, mereka harus mengenal apa itu pubertas??
bagaimana dampaknya jika mereka kurang memperhatikan organ reproduksinya
terkait dengan masa pubertas? Dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak dan
sesuai dengan tingkatannya, dan untuk tingkatan SMA lebih mendalam lagi bisa mengenai
tentang penyakit menular sexsual, seperti mengenalkan kepada mereka tentang HIV
AIDS, dampak dari PMS dan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang terkena PMS.
Bisa juga dengan memberikan pengetahuan tentang sex pranikah, misalnya dampak
melakukan hubungan sex sebelum nikah dapat menimbulkan PMS, karena tidak adanya
pertahanan tubuh yang diberikan seperti imunisasi TT yang hanya di dapat ketika
menjelang pernikahan, dan dapat juga memberikan penjelasan tentang perilaku
yang beresiko terhadap organ reproduksi. Semuanya harus menggunkan bahasa yang
lazim, yang dipahami oleh anak dan tidak dengan kalimat yang mengandung unsur porno.
Menurut Sigmund Freud jika
tahap-tahap psikoseksual selesai dengan sukses, hasilnya adalah kepribadian
yang sehat. Jika masalah tertentu tidak terselesaikan pada tahap yang tepat,
fiksasi dapat terjadi. Fiksasi adalah focus yang gigih pada tahap awal
psikoseksual.
Maka anak harus mengenal
tentang pendidikan sex agar mereka mendapatkan kepribadian yang sehat, bukan
untuk mengenalkan hubungan seksual tetapi lebih kepada menumbuhkan kepribadian
yang sehat dengan memberikan sex education yang sesuai dengan substansi dari
masing-masing anak.
Terimakasih telah berkunjung & Semoga membawa manfaat bagi kita semua... :)
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh...
Writter : Novita Nabilla | Advokasi Himika 2012/2013 | Yogyakarta,30 November 2012 09.55pm
By: Arifuddin, S.Kep
Alumni STIKes Madani Yogyakarta angkatan 2010
By: Arifuddin, S.Kep
Alumni STIKes Madani Yogyakarta angkatan 2010
3 comments:
Keren... teruskan berkarya
Bagus, hal ini juga terkadang ada kontroversi dikehidupan nyata. Apalagi pada saat sekarang ini, teknologi yang semakin pesat, sangat penting sekali sex education pada anak.
@Anonim 1: Heheeee ntar saya sampaikan ama nabill@ untuk terus berkarya,,
@Anonim 2: Yappp benar sekali, maka dari itu si penulis tertarik akan hal ini, kalau menurut saya sangat perlu sekali sex aducation pada anak, asalkan masih dalam batas wajar *IMO
Post a Comment