Tanda - Tanda Harus Segera Pindah Kerja

Tuesday, July 10, 2012
10 Tanda Anda Harus Pindah Kerja



The Lostamasta - Rata-rata jam kerja pegawai kantoran adalah 8 hingga 9 jam. Artinya, setiap hari, Anda menghabiskan sepertiga hidup Anda di kantor. Sia-sia sekali rasanya jika waktu sebanyak ini dihabiskan dengan mengeluh dan berbagai hal lain yang membuat Anda tak bahagia. Mungkin sudah saatnya Anda mengundurkan diri dan pindah kerja ke perusahaan lain, atau jadi pengusaha?

Jika Anda mengalami 10 hal berikut ini, tandanya Anda memang harus segera mengucap selamat tinggal pada rekan kerja.

1.  Anda begitu membenci hari Senin
Merasa sedih saat weekend berakhir dan Senin kembali datang itu hal yang wajar. Tapi jika Anda membayangkan masuk kantor, bekerja, bertemu bos, bertemu rekan kerja, dan semua yang akan terjadi hari Senin, lalu Anda merasa muak, takut, bahkan stres, artinya Anda memang tak ingin berada di sana. Mungkin Anda hanya bertahan hanya demi punya pekerjaan? Tapi untuk apa menyiksa diri dan menghabiskan sepertiga hidup Anda di tempat yang Anda benci, sementara banyak orang lainnya yang menikmati pekerjaan mereka?

2.  Anda bekerja tak dengan hati
Pekerjaan yang ideal adalah saat kita mengerjakan apa yang kita cintai. Memang tak semua orang seberuntung itu, tapi jika Anda mencintai pekerjaan Anda, melakukan aktivitas sehari-hari di kantor pun tak akan terasa berat. Bahkan jika pekerjaan Anda berat, Anda masih bisa bersenang-senang di kantor. Namun jika Anda mulai merasa terpaksa, atau bahkan benci, mengerjakan tugas di kantor, sampai Anda mencari-cari alasan untuk tak masuk kantor, untuk apa dilanjutkan?

3.  Hubungan dengan bos tidak baik
Bos galak itu biasa. Yang harus diwaspadai adalah jika hubungan Anda dengan bos lebih buruk dibanding hubungan bos dengan rekan-rekan kerja Anda. Merupakan pertanda buruk pula jika Anda sampai harus menyelesaikan masalah Anda dengan bos lewat atasan bos Anda, atau lewat departemen SDM (HRD).

4.  Kemampuan Anda tak dianggap
Anda lulusan S2 manajemen, namun di kantor ini Anda hanya diberi tugas mengerjakan hal-hal remeh. Berkali-kali Anda meminta naik jabatan atau diberi tanggung jawab lebih, namun permohonan itu tak pernah digubris. Jangan sia-siakan bakat dan potensi Anda untuk perusahaan yang tak menghargainya.

5.  Masa depan perusahaan Anda tak jelas
Perusahaan Anda terlilit utang, beberapa departemen ditutup, sejumlah besar karyawan diberhentikan, gaji sudah tak dibayarkan selama dua bulan. Jika perusahaan diibaratkan perahu, segeralah Anda menyelamatkan diri sebelum ikut tenggelam.

6.  Prinsip Anda dan perusahaan tak sejalan
Anda adalah orang yang sangat mencintai lingkungan, namun Anda bekerja di perusahaan yang dikenal suka mencemari lingkungan. Awalnya mungkin Anda masih bisa berkompromi, tapi jika hal ini tetap mengganggu Anda dan bahkan membuat Anda stres, carilah perusahaan lain yang sejalan dengan prinsip Anda.

7.  Gaji Anda tak memadai
Biasanya fresh graduate alias yang baru lulus kuliah dan memiliki nol pengalaman masih mau menerima pekerjaan dengan gaji di bawah standar. Tapi itu pun seharusnya disertai catatan bahwa dalam setahun atau dua tahun akan ada kenaikan gaji. Jika usia Anda sudah lebih dari 27 tahun dan Anda masih digaji di bawah standar, padahal pekerjaan yang sama di perusahaan lain gajinya berkali lipat, saatnya Anda cari kesempatan lain. Tentu saja ini berlaku jika permintaan Anda untuk naik gaji tak pernah digubris.

8.  Anda tak suka rekan-rekan kerja Anda
Pekerjaan yang berat akan terasa ringan dan menyenangkan jika dikerjakan bersama orang-orang yang Anda cintai. Bahkan rekan-rekan kerja bisa jadi alasan kita untuk bersemangat berangkat kerja di hari Senin. Tapi jika Anda tak punya teman dekat di kantor, atau sama sekali tak bergaul dengan mereka karena merasa tak cocok, makan siang selalu sendiri, rekan-rekan kerja memperlakukan Anda dengan tidak baik, dan Anda sering terlibat pertengkaran dengan rekan kerja, saatnya ucapkan selamat tinggal pada mereka.

9.  Anda makan gaji buta
Yang Anda lakukan di kantor sebagian besar adalah browsing di internet yang tak berhubungan dengan pekerjaan, lalu nongkrong, lalu ngobrol-ngobrol dengan rekan kerja, dan tak mengerjakan apapun. Enak memang, karena Anda tetap digaji meskipun Anda tak berkontribusi. Tapi ini artinya Anda "tak dianggap" oleh perusahaan. Anda produktif atau tidak, perusahaan tak peduli. Bahkan mungkin Anda tak masuk kantor pun tak ada pengaruhnya bagi keseluruhan alur kerja perusahaan. Waspadalah, bisa-bisa Anda didepak dari perusahaan karena larut dalam perilaku "makan gaji buta" ini.

10.            Anda masih mencari-cari lowongan pekerjaan di tempat lain
Tak ada salahnya mencari tahu peluang dan kesempatan apa yang ada di luar sana. Namun jika sebagian besar waktu Anda dihabiskan dengan mencari lowongan kerja di internet, atau setiap bertemu teman Anda selalu berkata, "Ada lowongan nggak, di kantormu?", artinya Anda memang benar-benar ingin keluar dari perusahaan Anda. Ikutilah kata hati itu.

Tips Konsentrasi Kerja Setelah Putus Cinta

Tips Tetap Konsentrasi Kerja Setelah Putus Cinta


The Lostamasta - Izin sakit atau bolos kantor memang sangat menggoda bagi yang sedang sedih karena putus cinta. Tak jarang saya mendengar rekan kerja absen (dengan izin sakit) karena sedang hancur akibat putus cinta. Tapi mau berapa lama hal tersebut akan berlangsung? Sehari, dua hari, atau bahkan sampai satu minggu?

Kehidupan percintaan Anda boleh sedang terpuruk, tapi membolos kerja karena putus cinta hanya akan membuat kehilangan pekerjaan. Lupakanlah sejenak kisah pahit percintaan dan bangkit kembali. Hidup harus terus berjalan.

Perhatikan penampilan
Datang dengan penampilan lusuh dan muka kusut bukan strategi terbaik Anda jika ingin membangkitkan suasana hati. Luangkan waktu untuk memilih pakaian supaya hati lebih ceria. Jika perlu, pergilah ke salon sebelum berangkat ke kantor untuk membuat Anda lebih percaya diri. Kepercayaan diri yang meningkat bisa membuat perasaan lebih baik. Pujian dari rekan sekerja tentang penampilan Anda juga bisa bisa membuat hari semakin ceria.

Musik
Susun daftar lagu yang bisa memberikan semangat — bukan membuat semakin sendu. Buang lagu-lagu patah hati dari playlist dan gantikan dengan nada-nada semangat dari penyanyi favorit. Putar sejak berangkat kerja hingga sampai di kantor. Jika memungkinkan, tak ada salahnya memutar lagu-lagu penyemangat sambil bekerja. Tapi, jangan lupa kenakan earphone.

Simpan benda-benda Kenangan
Apapun yang mengingatkan Anda pada si dia, jangan dibawa ke tempat kerja. Jika ada foto atau benda yang mengingatkan si dia di meja kerja Anda, sebaiknya simpan dulu. Fokus pada pekerjaan dan hindari hal-hal yang bisa menganggu konsentrasi serta menarik perhatian Anda kembali pada si dia.

Stop memantau
Anda mungkin selalu terkoneksi ke Internet di tempat kerja, tapi bukan berarti Anda terus memantau pergerakannya di Twitter atau Facebook. Hindari jejaring sosial ini sementara jika Anda merasa belum bisa mengatasi perasaan. Mengetahui dia sedang bersama siapa, melakukan apa, atau berada di mana hanya akan membuat perasaan Anda campur aduk dan menyurutkan suasana bekerja. Tak tertutup kemungkinan Anda bisa menitikkan air mata atau malah menangis tersedu-sedu di meja kerja jika melihat dia ternyata bahagia.

Jangan menghubungi
Tinggalkan drama putus cinta ini di rumah. Kantor adalah tempat Anda fokus pada pekerjaan. Anda seorang profesional dan sudah dewasa, Anda tentu bisa melakukan ini. Jangan hubungi mantan kekasih di jam kerja. Walau pembicaraan bisa berlangsung baik-baik, tapi paling tidak setengah jam sampai dua jam ke depan Anda akan lebih banyak memikirkan pembicaraan dengan sang mantan ketimbang konsentrasi pada pekerjaan.

Tutup mulut
Tak perlu curhat sana-sini kepada rekan kerja kalau Anda putus dari sang kekasih. Sebisa mungkin hindari subjek ini untuk mengontrol emosi Anda. Jika tidak pandai menjaga perasaannya, Anda bisa berakhir menangis tersedu-sedu atau kehilangan konsetrasi akibat sesi curhat ini. Jika ada yang bertanya, jawab saja dengan singkat lalu alihkan ke pembicaraan lain. Jika sahabat Anda adalah teman kerja, ceritakan kisah sedih Anda setelah jam kerja di tempat yang lebih pribadi. Anda kan tidak mau digolongkan sebagai orang yang tidak bisa memilah antara kepentingan pribadi dan profesional di tempat kerja.

Makan
Yap, makan merupakan elemen sangat penting dalam keadaan ini. Makanan yang bergizi bisa memberikan Anda energi dan semangat lebih dalam menyelesaikan pekerjaan. Minum air yang cukup juga bisa membantu Anda menjaga konsentrasi bekerja. Tak ada salahnya meninggalkan diet sementara dan memilih makanan yang menyenangkan hati. Salah satu makanan favorit yang dipercaya bisa meningkatkan hormon yang membuat suasana hati lebih baik adalah cokelat.

Istirahat
Jangan memaksakan diri, kondisi fisik Anda mungkin sedang tidak prima karena kurang tidur dan stres. Usahakan ambil istirahat singkat 5-10 menit seperlunya. Pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka menyegarkan diri atau menikmati kudapan favorit Anda di pantry. Lakukan sambil mengobrol ringan dengan rekan kerja untuk meningkatkan mood. Jika Anda masih sering menangis di toilet, jangan lupa membawa tisue dan obat iritasi mata untuk mengindari mata bengkak saat kembali ke kantor.

Jangan membuat keputusan penting
Anda sedang dalam keadaan emosional. Sebisa mungkin hindari membuat keputusan penting yang mempengaruhi hidup Anda. Tunggu beberapa hari setelah emosi Anda mereda dan bisa berpikir jernih. Jangan membuat keputusan yang bisa disesali hanya karena sedang dalam keadaan emosi. Fokus pada pekerjaan namun jangan terlalu paksakan diri mengerjakan hal-hal yang berat. Selesaikan sedikit-sedikit pekerjaan Anda sehingga beban pikiran tidak semakin menumpuk.

Bersenang-senang
Tak ada salahnya menyempatkan diri bersenang-senang sepulangnya dari kantor. Lakukan apa saja yang bisa membuat Anda lebih positif dan bersemangat. Berburu diskon, minum kopi di kafe yang nyaman, menonton bioskop, karaoke, ke salon bersama sahabat atau kegiatan apapun yang bisa mengalihkan perhatian atau membuat Anda bisa bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan. Terimalah fakta kalau hubungan Anda sudah berakhir dan hidup Anda harus terus berjalan.

Anda sudah kehilangan kekasih, tentu Anda tak mau juga kehilangan pekerjaan bukan?



Baca Juga :
Tips minta naik gaji                  

Tips Berpacaran Dengan Teman Sekantor

Tips Berpacaran Dengan Teman Kantor




The Lostamasta - Tak bisa dipungkiri, sebagian besar waktu dalam kehidupan orang dewasa dihabiskan di tempat kerja. Dalam sehari, kita melewatkan delapan jam, bahkan lebih, berinteraksi dengan para kolega. Tak heran jika akhirnya tumbuh benih-benih cinta antara Anda dengan salah satu rekan kerja.

Namun hati-hati, hubungan asmara dengan teman satu kantor adalah salah satu hubungan yang paling berisiko. Selain berpotensi menyalahi aturan kantor, Anda juga akan jadi sasaran empuk para penggosip. Belum lagi jika hubungan ternyata berakhir di tengah jalan dan Anda tetap harus bertemu si dia setiap hari di tempat kerja.

Agar terhindar dari hal-hal di atas, ada baiknya perhatikan beberapa poin berikut ini sebelum menyatakan cinta pada pria di kubikel sebelah.

1.  Ketahui aturan kantor
Beberapa perusahaan melarang pernikahan sesama karyawannya. Berpacaran mungkin masih dibolehkan, namun ada baiknya Anda mengecek ulang kebijakan perusahaan. Ketahui apa sanksi yang akan dikenakan bagi sesama karyawan yang menjalin hubungan. Jika risikonya adalah dipecat, pikir ulang: apakah pria ini lebih penting dari pekerjaan Anda?

2.  Hanya untuk hubungan serius
Jika ketertarikan Anda pada rekan kerja hanya sebatas fisik atau nafsu belaka, lebih baik lupakan saja. Hubungan seperti itu bisa didapat dengan banyak pria di tempat lain, tak perlu cari di kantor. Sedikit flirting tak ada salahnya, tapi siapkah Anda menanggung risiko jadi bahan gunjingan atau menyalahi aturan kantor hanya karena nafsu sesaat?

3.  Hindari bermesraan di kantor
Meskipun teman-teman kerja sudah mengetahui hubungan Anda, bukan berarti Anda diizinkan bermesraan di kantor. Jika Anda nekat mojok berduaan di ruang fotokopi dengan si dia, pikir baik-baik risikonya saat ada teman kerja (atau bos! Atau kamera CCTV) yang menangkap basah.

4.  Jangan mengirim pesan pribadi lewat email
Sampaikan surat cinta dan pesan-pesan mesra Anda lewat SMS, BBM, atau telepon. Hindari email kantor karena selain bisa terlacak oleh IT, Anda juga pasti akan malu jika email mesra tersebut tak sengaja terkirim ke rekan kerja, atasan, atau klien.

5.  Beri tahu yang lain atau jangan?
Ini keputusan yang harus disepakati oleh Anda dan pasangan. Namun untuk menghindari jadi topik gunjingan, sebaiknya akui saja secara terbuka bahwa Anda berdua memang berpacaran.

6.  Beri tahu atasan
Jika hubungan sudah mulai serius, beri tahu atasan dan pihak HRD mengenai hubungan Anda, terutama jika Anda dan pasangan menempati divisi yang berbeda yang dapat menyebabkan konflik kepentingan.

7.  Jangan bawa-bawa masalah pribadi
Dari jam 9 hingga jam 17.00, Anda dan pasangan adalah rekan kerja. Lupakan pertengkaran yang terjadi semalam, bersikaplah profesional selama di kantor. Silakan kembali lanjutkan bertengkar setelah Anda berdua meninggalkan tempat kerja.

8.  Luangkan waktu untuk menjauh dari pasangan
Anda menghabiskan waktu dengan si dia selama di kantor dan sepulang kantor. Kemudian kembali berkencan saat akhir pekan. Frekuensi bertemu yang terlalu tinggi bisa menyebabkan bosan dan memicu timbulnya konflik yang sebetulnya sepele. Sesekali luangkan waktu di akhir pekan untuk Anda menyepi atau berkumpul bersama teman-teman tanpa si dia.

9.  Siapkan mental jika hubungan harus berakhir
Putus cinta dengan teman kerja lebih sulit dari putus cinta biasa. Setelah putus, Anda tetap harus bertemu mantan setiap hari, bahkan bekerja bersama dengannya dan berinteraksi seperti biasa. Tak ada kesempatan untuk menjauhkan diri dan mencoba melupakan. Makin sulit lagi jika kemudian sang mantan punya kekasih baru. Mau tak mau Anda akan mendengar cerita tentang hubungan asmaranya dari rekan-rekan kerja, atau bahkan bertemu dengan kekasih barunya saat ia berkunjung ke kantor. Jangan sampai terpaksa pindah kerja hanya gara-gara seorang pria.

Tips Minta Naik Gaji

Tips Minta Naik Gaji


The Lostamasta - Jika Anda merasa perusahaaan tempat Anda bekerja belum memberikan apresiasi yang cukup terhadap kinerja, meminta kenaikan gaji bukanlah hal yang salah. Namun ada sopan santunnya. Agar tak salah melangkah, coba ikuti kiat-kiat berikut.

Mencari tahu peraturan perusahaan
Yang paling penting dilakukan pertama kali adalah mencari tahu peraturan perusahaan. Kapan waktu perusahaan menaikkan gaji karyawan? Parameter apa yang digunakan untuk menaikkan gaji karyawan?

Membandingkan gaji
Setelah mengenal peraturan perusahaan, yang harus Anda lakukan adalah melakukan perbandingan gaji dengan orang lain yang memiliki tanggung jawab serta jabatan yang sama dengan Anda dari perusahaan lain. Dengan ini, Anda dapat menemukan rentang gaji yang tepat untuk kemudian diajukan kepada atasan.

Daftar keberhasilan
Anda harus memiliki alasan yang kuat saat meminta kenaikan gaji. Untuk itu, susunlah daftar keberhasilan dan pencapaian Anda dalam kerja. Rangkumlah hal tersebut dalam sebuah dokumentasi yang rapi, jelas serta menarik. Sehingga atasan juga mengetahui alasan jelas untuk menaikkan gaji Anda.

Atur pertemuan
Setelah semua persiapan matang, aturlah jadwal pertemuan dengan atasan. Cari waktu yang tepat. Jangan sampai Anda mengatur jadwal saat pekerjaan tengah banyak, atau perusahaan diguncang masalah. Meminta gaji di saat suasana hati atasan buruk hanya akan membuat Anda tertimpa masalah.

Langsung pada pokok masalah
Saat pertemuan, utarakan maksud Anda dengan jelas, jangan bertele-tele karena malah bisa menimbulkan makna yang bias. Komunikasikan secara profesional namun santai. Jangan lupa juga untuk menyebutkan nominal jelas kenaikan gaji yang Anda minta. Hal ini dapat berupa persentase ataupun jumlah dalam rupiah.

Jangan mengancam
Meminta kenaikan gaji tak perlu dengan cara mengintimidasi. Misalnya menyombongkan diri bahwa Anda mampu diterima di perusahaan lain dengan gaji yang lebih besar. Ini malah hanya membuat Anda terlihat buruk di hadapan atasan.


Baca Juga :
Tips menghilangkan stress di kantor             

Tips Menghilangkan Stress di Kantor

Tips Menghilangkan Stres di Kantor


The Lostamasta - Beban kerja, kesibukan atau seabrek masalah di kantor tak jarang membuat kita dilanda stres. Namun semua itu bisa diatasi, asal tahu caranya.

Jangan sampai stres yang melanda justru membuat kinerja Anda menurun. Ada beberapa cara untuk menghilangkan stres yang dirasakan di kantor. Ini dia!

1. Tarik nafas panjang
Cara ini adalah cara paling mudah untuk menenangkan diri. Telah banyak penelitian yang membuktikan, menarik nafas panjang dapat membuat aliran darah serta oksigen di otak kembali teratur. Sehingga saat menarik nafas panjang, seseorang akan merasakan kenyamanan dan rasa rileks. Berhentilah sejenak dari pekerjaan, lalu tariklah nafas panjang selama 5-10 menit. Anda akan merasa lebih tenang, dan stres yang melanda akan mereda.

2. Bergerak
Beranjaklah dari kursi Anda, lalu berjalan-jalanlah sejenak. Jika memungkinkan, keluarlah dari gedung kantor sesaat untuk menikmati terpaan angin dan sinar matahari. Bergerak akan membantu otot-otot Anda yang kaku menjadi lebih santai dan rileks. Hal itu juga bisa membantu menghilangkan stres.

3. Tertawa
Tertawa bisa merangsang hormon endorfin atau lebih dikenal dengan hormon "bahagia". Dengan tertawa, segala beban Anda akan terasa lebih ringan. Melihat video lucu, membaca buku humor atau bersenda gurau sesaat dengan rekan kerja dapat menjadi pilihan Anda.

4. Gunakan sandal jepit
Ini terkesan sederhana, namun dengan sedikit bergaya santai, Anda akan merasa lebih tenang. Tak perlu memakai sandal jepit dari rumah, cukup ganti sepatu Anda dengan sandal yang telah Anda sediakan di kantor. Anda akan merasa lebih rileks.

5. Ganti suasana
Jika memungkinkan, coba minta izin dengan atasan Anda untuk bekerja dari tempat lain. Misalnya kedai kopi yang nyaman. Suasana yang berbeda akan membuat pikiran Anda lebih terbuka.

Selamat mencoba!

Letak Meja Kerja Yang Benar

Letak Meja Kerja Yang Benar



The Lostamasta -  Meja kerja jangan diletakkan di depan KM/WC, apalagi menghadap KM/WC. Penganut Feng Shui percaya bahwa *ch'i* yang kurang baik dari KM/WC dapat berpengaruh buruk bagi kinerja pemakai meja kerja yang terletak di depannya. Tentu saja, secara visual, kondisi ini dapat berpengaruh bagi kinerja pekerja.

Ir. F. Christian J. Sinar Tanudjaja, MSA menyarankan meja kerja hendaknya tidak menghadap atau pun membelakangi tiang/kolom. Hendaknya tidak terdapat tiang/kolom pada sisi samping meja kerja.

Dalam bedah feng shui, Christian menerangkan tiang/kolom di belakang meja kerja, dianggap, sebagai beban yang dapat menimpa dari belakang pekerja; tiang/kolom di samping meja kerja dapat menimbulkan ketidakseimbangan dan tekanan; tiang/kolom di depan meja kerja, dianggap, sebagai beban yang dapat menimpa dari depan pekerja, atau akan ada penghalang yang akan menghadang keberhasilan pekerja.

Semua kondisi ini dianggap sebagai penghalang kinerja dan prestasi kerja. Secara psikologis, tiang/kolom di belakang pekerja dapat memberi tekanan mental baginya, di depan meja kerja dapat menghalangi pandangan dan memberi kesan ruang yang sempit serta tekanan psikologis, tiang/kolom di samping meja kerja dapat mempersempit kesan ruang dan mengurangi keseimbangan komposisi ruang serta menghalangi pandangan pemakai meja kerja.

Hendaknya meja kerja tidak membelakangi atau pun menghadap sudut ruangan karena efek *ch'i* yang kurang baik. Secara psikologis, bekerja di meja kerja yang membelakangi sudut ruangan dapat menyebabkan kesan bahwa area kerjanya terasa lebih sempit dan menekan; menghadap sudut ruangan dapat menyebabkan kesan yang menekan.

Baca Juga :
Tips minta naik gaji                  

Orang Yang Perlu Didekati di Kantor

 Orang - Orang  yang Perlu Didekati di Kantor

The Lostamasta - Tak hanya sekadar bekerja keras, sukses di kantor juga bisa didukung dengan mengenal orang yang tepat. Nah, tak ada salahnya mencoba lebih akrab dengan lima orang ini.
              
Pekerjaan di kantor saling berhubungan satu sama lain. Suatu saat Anda pasti membutuhkan bantuan atau dukungan orang lain. Nah, agar tak dicap berteman hanya karena lagi butuh, sebaiknya akrabkan diri dengan lima orang ini mulai sekarang. Tak ada salahnya mengobrol lebih lama dengan mereka jika berpapasan di kantor atau bertemu saat makan siang.

Sekretaris kantor atau asisten bos
Dia adalah orang yang paling mengenal atasan Anda. Apa yang disukai si bos, bagaimana suasana hatinya, sampai jadwal kegiatannya. Mengenali sekretaris akan membantu Anda bila perlu jadwal meeting dadakan — serta mengetahui saat terbaik untuk menemui si bos.

Divisi SDM dan bagian umum
Berteman baik dengan salah satu anggota divisi SDM dan bagian umum merupakan investasi yang baik. Banyak hal yang berhubungan dengan operasional kantor bermula di sini. Belum lagi kabar-kabar terbaru seputar bonus, libur, gaji, dan masih banyak lagi. Bisa saja Anda mendapat prioritas khusus untuk permintaan Anda mulai dari permintaan alat tulis baru sampai pemesanan mobil operasional kantor. Usahakan membina hubungan yang baik bukan hanya sekadar hubungan ketika sedang butuh saja.

Office boy dan kurir
Tak bisa diingkari, hampir setiap hari Anda membutuhkan bantuan mereka, mulai dari fotokopi sampai memesan makan siang. Bahkan bisa saja untuk kepentingan pribadi. Ingin bantuan-bantuan dari office boy dan kurir tetap berjalan lancar, usahakan untuk selalu berbicara dengan nada ramah kepada mereka. Sesekali tak ada salahnya mentraktir mereka satu porsi makanan yang Anda pesan atau memberikan tip. Dari sekian banyak orang di kantor yang membutuhkan bantuan office boy dan kurir kantor, tentu Anda juga harus memenangkan perhatian mereka demi kenyamanan kerja sehari-hari. Tentu Anda tak mau permintaan fotokopi Anda disisihkan sementara ia lebih mendahulukan membeli siomay pesanan teman Anda yang sering bersikap manis.

Tim IT
Tak ada ruginya akrab dengan tim IT kantor. Bayangkan berapa permintaan yang harus ia terima setiap hari dan Anda adalah salah satunya. Dengan hubungan pertemanan yang dekat, bisa jadi ia mau sedikit mempercepat permintaan Anda dibanding beberapa teman lain yang sering menyepelekan mereka. Jangan lupa selalu ucapkan terima kasih secara pribadi dan tak ada salahnya mengajak mereka bergabung untuk nongkrong selepas pulang kantor. Selain mendapat teman baru, banyak ilmu yang bisa dipelajari dari mereka.

Si biang gosip
Si biang gosip bisa jadi siapa saja. Orang ini selalu tahu perkembangan gosip seputar kantor (tentu umumnya tentang hal pribadi). Jangan bermusuhan dengan orang ini kecuali Anda siap jadi bulan-bulanan. Tak ada salahnya berteman akrab dengan si biang gosip. Selain mendapat gosip terbaru, Anda juga bisa mempelajari perilaku apa yang disukai dan tidak disukai mayoritas penghuni kantor. Tapi, jangan terlibat ikut bergosip, cukup jadi pendengar yang baik saja.

Baca Juga :
Tips minta naik gaji                  

Tips Sukses Untuk Anak Baru di Kantor

Tips Sukses Untuk 'Anak Baru' di Kantor



The Lostamasta - Menjadi anak baru di kantor memang bukanlah hal yang mudah. Jangan terjerumus dalam hal-hal kecil yang bisa membuat anda diasingkan. Pelajari 7 tips berikut ini.
Setelah melalui proses rekrutmen yang menantang, kini saatnya Anda memasuki kantor baru. Seperti apa teman kerja, lingkungan, dan apakah mereka akan menyukai Anda tentunya membuat hati berdebar-debar.
                 
Jangan khawatir, selalu ada cara agar Anda mudah diterima. Ingat, jangan hanya fokus ke diri Anda tapi juga perhatikan lingkungan dan teman sekerja.

   1.  Cara Berpakaian
Anda adalah anak baru di kantor. Jangan berharap teman sekerja langsung bisa mengenali kepribadian Anda. Penampilan luar merupakan salah satu poin kesan pertama Anda. Gunakan pakaian yang pantas dan tidak berlebihan di hari pertama bekerja. Seperti apa gaya berbusana di kantor baru bisa Anda pelajari saat datang wawancara atau ketika proses rekrutmen di kantor tersebut. Jika Anda belum pernah sama sekali mengunjungi kantor Anda, tak ada salahnya memilih pakaian yang lebih rapih ketimbang yang lebih santai. Ini adalah momen untuk menciptakan kesan pertama, pastikan pakaian yang dipilih bisa memberi gambaran seperti apa kepribadian Anda di tempat kerja. Jangan menggunakan aksesori atau makeup berlebihan yang seakan meminta perhatian. Bisa jadi hal tersebut malah membuat Anda menjadi bahan omongan miring di tempat kerja baru.

   2.  Budaya Kantor
Mempelajari seperti apa budaya kantor baru Anda sangatlah penting. Ada kantor yang santai, formal, atau kombinasi antara keduanya. Pastikan Anda mempelajari dulu seperti apa budaya kantor Anda dari perilaku teman-teman sekerja, hubungan teman sekerja dengan atasan, dan sebaliknya. Ada kantor yang Anda bisa dengan santai menghampiri meja bos untuk berdiskusi, ada juga kantor yang bahkan Anda tak akan punya kesempatan untuk berbicara dengan bos besar Anda. Anda tentunya tak mungkin mengingat banyak hal dalam waktu yang singkat. Gunakan catatan untuk mengingat hal-hal yang penting.

   3.  Kepribadian yang Positif
Dalam proses bekerja, suatu saat Anda pasti membutuhkan bantuan rekan kerja. Jangan bangun dinding yang tinggi pada hari pertama kerja. Sapa rekan kerja yang Anda temui dengan senyum. Untuk awal, cukup sapa dengan senyum atau hai. Tak perlu terlalu keras berusaha mengobrol seakan Anda sudah mengenal mereka lama. Terlalu 'sok akrab' malah akan membuat Anda dijauhi di tempat kerja. Biarkan hubungan Anda tumbuh secara alami lewat proses interaksi sehari-hari. Pada masa-masa awal kerja, jika ada ajakan untuk hang-out selepas kerja, usahakan untuk ikut serta. Lewat kesempatan yang lebih santai tersebut Anda bisa mengenal rekan kerja lebih jauh dan mengakrabkan diri. Usahakan untuk seimbang dalam mendekati berbagai jenis rekan kerja. Terlalu banyak mendekati rekan kerja laki-laki atau terlalu memilih mendekati atasan akan membuat Anda cepat jadi bisik-bisik kantor.

   4.  Mengingat Nama & Posisi
Ini merupakan hal yang penting untuk membangun kesan pertama. Usahakan untuk mengingat nama teman sekerja Anda, minimal yang satu bagian atau divisi. Anda juga bisa membuat semacam peta nama agar mudah mengingat. Gambar secara umum posisi duduk dan tulis nama teman Anda untuk memudahkan mengingat. Pilih satu atau dua orang yang Anda ingat betul, lalu minta bantuan mereka untuk mengingat nama-nama teman lainnya. Mengetahui posisi orang tersebut di perusahaan juga penting. Jangan sampai sikut-sikutan di lift dengan rekan sekerja yang ternyata salah satu orang penting di perusahaan Anda. Memang tidak mudah untuk melakukan hal tersebut dalam minggu pertama. Lakukan bertahap dimulai dari orang yang paling sering berinteraksi dengan Anda.

   5.  Bantu & Inisiatif
Salah satu cara untuk mudah disukai di tempat kerja baru adalah menjadi rekan kerja yang senang membantu dan berinisiatif. Tentunya lagi-lagi jangan berlebihan. Pastikan pekerjaan Anda tetap bisa diselesaikan walau harus membantu tugas rekan kerja. Jika pekerjaan Anda sudah selesai, jangan hanya berdiam diri dan menunggu penugasan selanjutnya. Tanyakan kepada atasan atau rekan kerja apa yang bisa Anda lakukan atau siapa yang bisa Anda bantu.

   6.  Semangat Bekerja
Pernah saya memiliki rekan baru yang selalu datang telat dan sering pulang cepat. Hal tersebut tentunya bukan hal yang tepat untuk memberi kesan pertama yang baik. Usahakan selalu datang sedikit lebih cepat jika memungkinkan dan pulang setelah waktunya atau sudah ada rekan kerja lain yang pulang. Pelajari dulu bagaimana kebiasaan kantor baru Anda. Ada kantor yang karyawannya tidak pulang sebelum bosnya pulang. Ada juga yang bebas pulang pergi asal pekerjaan selesai. Untuk bulan-bulan awal selama Anda masih masa penilaian, usahakan selalu tepat waktu saat datang dan berkontribusi lebih. Setelah mempelajari kebiasaan perusahaan, pelan-pelan Anda bisa menyesuaikan diri. Salah satu kesan pertama yang harus dihindari adalah malas!Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah meminimalisir kepentingan pribadi pada jam kerja. Usahakan sesedikit mungkin chatting, membuka situs jejaring sosial, atau izin untuk hal-hal yang tidak terlalu penting.

   7.  Hindari Bergosip
Godaan terlibat bergosip memang kadang susah ditolak. Untuk masa-masa awal sebaiknya hindari terlibat dalam kegiatan pergosipan. Jangan sampai citra Anda sebagai anak baru menjadi miring karena ikut-ikutan berkomentar dan terlibat dalam tim gosip. Sebagai anak baru, sebaiknya perbanyakan teman daripada lawan. 

Baca Juga :

Tips minta naik gaji                  
 

Arifuddin, S.Kep Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger